Departemen Kimia UNAIR Kembangkan Potensi Desa Wisata Melalui Eco Green Tourism
UNAIR NEWS – Departemen Kimia, FST-UNAIR bekerja sama dengan beberapa universitas partner dari dalam dan luar negeri mengadakan kegiatan international community services (ICS-2024) di Desa Senden Kecamatan Kampak Kabupaten Trenggalek. Terdapat tiga kegiatan utama selama 4 hari kegiatan. Yaitu, pelatihan pengemasan produk pada pelaku usaha mikro di Desa Senden Kecamatan Kampak, pelatihan pemasaran produk secara online, mengidentifikasi tumbuhan obat yang terdapat di wilayah Desa Senden, dan mempromosikan Goa Ngerit (Ngerit Stone Park) ke seluruh Indonesia dan dunia.
Kegiatan ICS-2024 ini difasilitasi oleh lembaga penelitian Universitas Airlangga, Departemen Kimia, dan Fakultas Sains dan Teknologi. Kegiatan itu bertujuan untuk mengembangkan desa melalui konsep wisata ramah lingkungan (eco green tourism). Konsep eco green tourism yang diterapkan dalam program ini menekankan pada pemanfaatan sumber daya alam secara berkelanjutan dan bertanggung jawab. Hal ini sejalan dengan komitmen UNAIR dalam mendukung pembangunan berkelanjutan dan pelestarian lingkungan hidup.
Kegiatan ICS-2024 dibuka oleh Wakil Rektor RICD Universitas Airlangga, Prof. Dr. Ni Nyoman Tri Puspaningsih pada tanggal 8 Juli 2024 di ruang siding FST-UNAIR. Pada Pembukaan ini juga diisi kuliah tamu oleh tiga dosen dari Universitas partner yang hadir, yaitu: Assoc. Prof. Dr. Yoshiaki Takaya, Assoc. Prof. Dr. Siti Nor Atika Baharin, dan Assoc. Prof. Dr. Mir Hassan Khoso. Pada tanggal 9 Juli 2024, di desa Senden dilakukan penyambutan oleh Ibu Camat, Bapak Kades, para perangkat desa, dan Ibu-Ibu PKK desa senden, serta Ibu Ketua bhayangkari Ranting Senden selaku partner kegiatan.
Tim International Community Services terdiri dari dosen dan mahasiswa departemen Kimia, Sistem Informasi, dan Ekonomi Universitas Airlangga. Disamping mahasiswa Universitas Airlangga asal Indonesia, juga terdapat beberapa mahasiswa Universitas Airlangga yang berasala dari Myanmar, Pakistan, Afganistan, Nigeria, dan Tanzania. Sedangkan Dosen dan mahasiswa Universitas Partner berasal dari Universitas mayjen Sungkono (UNIMAS) Mojokerto, Universitas Meijo, Nagoya, Japan; UiTM Negeri Sembilan dan University of Malaya, Malaysia; serta SMBBMU, Larkana, Pakistan. Total tim berjumlah 44 orang yang terbagi dalam tiga aktivitas.
Pelaksanaan pelatihan ini juga bekerjasama dengan Bhayangkari Ranting Kampak dan PKK Desa Senden. Sebanyak tiga puluh (30) orang pelaku usaha mikro di desan Senden, masing-masing membawa satu produk yang dimilikinya. Meskipun ada diantara mereka yang memiliki lebih dari satu produk, namun hanya satu produk saja yang difasilitasi untuk dibantu untuk dikemas supaya lebih eye catching dan diapasarkan secara online. Para pelaku usaha mikro tersebut sangat antusias mengikuti pelatihan selama dua hari kegiatan. Melalui kegiatan ini, para pelaku usaha mikro berharap bahwa mereka akan dapat memasrkan produknya sepanjang tahun, tidak seperti sebelumnya, bahwa mereka hanya mendapat pesanan hanya menjelang hari raya saja.
Dosen dan mahasiswa lokal maupun internasional sebanyak 44 orang selama empat hari di Desa Senden tinggal di 22 rumah penduduk. Satu rumah penduduk ditinggali oleh dua orang, satu mahasiswa asing didampingi satu mahasiswa lokal. Baik dosen dan mahasiswa asing sangat senang dan kagum dengan keramahan dan kebaikan penduduk desa menampung dan melayani mereka selama tinggal di desa. Sementara penduduk desa juga sangat senang dan bangga menerima tamu dari kota dan juga dari luar negeri. Bapak H. Sumarji, ST selaku kepala Desa Senden dan Ibu Dra. Hasnawati Camat Kampak berharap melalui kegiatan ini akan menjadi cikal bakal dibukanya homestay-homestay baru di desa Senden. Mengingat adanya Goa Ngerit dan pegunungan di desa Senden yang sangat eksotik kedepan akan mengundang banyak wisatawan masuk.
Tim identifikasi tumbuhan obat, telah berhasil mengumpulkan 100 tanaman obat yang ada di wilayah Desa Senden. Seratus specimen tanaman obat ini selanjutnya akan diawetkan dan dijadikan koleksi di Universitas Airlangga dan digabungkan dengan koleksi dari lokasi lain untuk diletakkan di ruang pamer Gedung LIHTR Universitas Airlangga. Selain sebagai koleksi, specimen ini akan dijadikan rujukan bagi identifikasi tumbuhan obat selanjutnya.
Kades senden Sumarji, ST mengungkapkan atas nama pemerintah desa sangat berterimakasih. Ini merupakan satu kehormatan untuk Desa Senden berkolaborasi dengan kampus ternama di Indonesia. “Tentu ini akan membwa dampak positif dalam segala bidang, terutama di potensi desa wisata Ngerit ini yang akan dipromosikan dan obyek penelitian. Serta dua hari diadakan pelatihan UMKM yang sangat bermanfaat bagi masyarakt kami,” ucap Sumarji.
Kades ramah ini juga berharap program ICS-2024 ini dapat menjadi model pengembangan desa yang efektif dan berkelanjutan, dengan memadukan potensi desa dan partisipasi masyarakat. “Sehingga Desa Senden berpotensi menjadi desa wisata yang menarik dan diminati wisatawan,” pungkas Sumarji.
Penulis: FST UNAIR